Hampir lk.5 tahun aku tidak menghirup wanginya buah kuwini, kebetulan aku liat ada warung yang jual buah tersebut. Untuk mengobati rasa kangen akan rasa buah kuwini aku pun membelinya. Awalnya anakku kurang suka karna mereka biasa makan buah mangga....,
Tahu tidak, bahwa buah kuwini ini masih sejenis mangga-manggaan yang masih kerabat dekat dengan buah ambacang (bacang). Baik pohon dan buahnya mirip satu sama lainnya. Selain itu kedua pohon ini hampir punah/ jarang ditemui. Hal ini karna tergusur oleh saudaranya yang lebih manis dan menarik yakni mangga.
Orang lebih suka menanam pohon mangga ketimbang pohon kuwini/bacang karna dianggap lebih bernilai ekonomis. Masih banyak buah di Indonesia ini yang kini nyaris dan hampir dilupakan orang dan sulit dicari dipasaran, terlebih dengan banjirnya buah impor dengan harga yang terjangkau banyak orang hingga berakibat buah2 tersebut tersingkirkan atau sama sekali hilang dari pasaran.
Buah kuwini dikenal dengan harum, daging buahnya padat tapi lembut serta seratnya lebih halus dari buah bacang. Sedang untuk buah ambacang seratnya kasar dan tidak seharum buah kuwini.
Adapun persamaannya yakni cara makannya harus dicuci dulu guna ngilangin getahnya dan kalau mencium buahnya jangan coba2 nempel kehidung, bisa-bisa hidung anda bengkak kayak pinokiyo.. .. xi..xiii.xiiii)
Kalau boleh usul nih, guna mensiasati kedua buah ini laku dipasaran dan punya nilai ekonomis tinggi tidak ada salahnya para pemilik modal khususnya untuk menjadikan buah kuwini/bacang berupa sari buah ataupun sirup.
Selain mendapat keuntungan, anda juga ikut melestarikan buah asli Indonesia dari kepunahan. Jangan sampai anak cucu kita cuma kenal nama tanpa kenal rupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar